Gedung Baru DPR

Pembangunan Gedung Baru DPR RI yang "cuma" senilai 1,14 triliun rupiah telah banyak menuai kontroversi. Banyak pihak yang menolak rencana pembuatan Gedung baru DPR RI tersebut. Bahkan, imbauan Presiden SBY agar menghemar anggaran, dianggap sebagai lelucon politik belaka. Hal ini dikemukakan oleh Ketua Presidium Nasional Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyouno.
Tetapi, Marzuki Alie sang Ketua DPR yang juga Pembina Partai Demokrat menyetujui dan tetap akan melanjutkan pembangunan gedung baru DPR RI tersebut. Dan hal ini tentu saja bukan merupakan "pembangkangan" kepada Presiden SBY, tetapi justru menjadi reprensetasi persekongkolan DPR dan pemerintah. Bahkan menurut Arief Poyouno, Presiden SBY layak mendapatkan anugerah sebagai Bapak Pembangunan Gedung DPR.
Sementara itu, Koalisi LSM akan menggugat DPR ke PN Jakarta Pusat besok Senin 11 April karena somasi mereka agar proyek gedung baru DPR dibatalkan sama sekali tidak diindahkan oleh DPR. Dan ICW (Indonesia Corruption Watch) serta MCW (Malang Corruption Watch) menyerukan kepada Preseiden SBY agar segera mencopot Marzuki Alie sebagai Ketua DPR, hal ini untuk menjaga nama baik Partai Demokrat di mata rakyat Indonesia. 
Selain itu, menurut Emerson Yuntho Wakor, seorang Wakil Koordinator ICW, Marzuki Alie terbukti membuat pernyataan tidak pantas dengan melukai hati rakyat dengan mengatakan,"Rakyat biasa jangan diajak membahas pembangunan gedung baru. Hanya orang-orang elite dan orang-orang pintar yang bisa diajak membicarakan masalah itu". Dan juga Ketua DPR tersebut dinilai bertindak otoriter, tidak cakap dan diskriminatif dalam memimpin DPR.
Dan di sisi lain, Mulyadi dari Fraksi Partai Demokrat menyatakan bahwa keputusan untuk melanjutkan pembangunan gedung baru DPR adalah tepat. Karena bila proyek ini sampai dibatalkan, hal ini akan ditertawakan rakyat.